Jumat, 29 Agustus 2014

Steven Gerrard - Kapten Liverpool

http://assets.lfcimages.com/uploads/6044__2324__gerrard_52989140e7c08509668339.jpg
Steven George Gerrard
lahir di Whiston, Inggris, 30 Mei 1980, Gerrard mulai bermain bersama tim lokal, Whiston Juniors. Dia mendapat perrhatian dari pencari bakat Liverpool dan bergabung dengan akademi junior the Reds saat usianya 9 tahun. Dia hanya bermain dalam beberapa pertandingan, karena perkembangannya yang lambat membuat dia hana bermain dalam 20 pertandingan saat berusia 14 hingga 16. Diusia 14, Gerrard memperoleh kesempatan bertanding dengan beberapa klub, termasuk Manchester United.

Kamis, 28 Agustus 2014

YOU'LL NEVER WALK ALONE

Sudahkah kalian mengetahui dari manakah lagu You'll Never Walk Alone berasal? Siapa penciptanya? Apa fakta-fakta menarik di balik lagu tersebut?.You'll Never Walk Alone bisa diartikan " kamu tidak berjalan sendirian" namun sering dibulatkan artinya menjadi " Kamu Tidak Sendirian ". You'll Never Walk Alone pertama kali diperdengarkan di sebuah pentas drama musikal yang berjudul " Carousel " tahun 1945. YNWA saat itu menjadi show tune drama musikal yang dikomposeri oleh Richard Rodgers serta Oscar Hammerstein II di tahun 1945. Sebenarnya YNWA bukan satu-satunya lagu yang menjadi pengisi drama musikal Carousel tersebut. Ada 2 lagu lainnya juga termasuk. Pengarang asli lagu You'll Never Walk Alone adalah Rodgers and Hammerstein sekaligus komposer drama musical tersebut namun orang yang pertama memperkenalkan lagu tersebut di panggung broadway adalah Christine Johnson.

Rabu, 27 Agustus 2014

Bill Shankly

Para pecinta liga Inggris pasti kenal dengan sosok Bill Shankly. Tanpa Shanks, Liverpool FC belum tentu dapat menjadi  sebuah klub besar seperti kita tahu sekarang.  Shanks menjadi manajer The Reds pada Desember 1959, pada saat The Reds terpuruk di  papan bawah divisi 2 liga Inggris dengan kondisi manajemen dan sarana yang sangat buruk. Dengan kondisi The Reds saat itu, pada awalnya Shanks sempat merasa membuat keputusan yang salah dengan kepindahannya ke Liverpool FC. Di bawah kepemimpinannya The Reds naik ke divisi utama pada musim 1961-62 dan dengan cepat merebut juara pada musim 1963-64. Di masanya, Shanks membawa The Reds ke zaman keemasannya dengan menjuarai  3 kali liga Inggris, 4 Charity Shield, 2 piala FA, dan 1 piala UEFA. Shanks pensiun dari Liverpool FC pada 12 Juli 1974 dan meninggal karena serangan jantung  pada 29 September 1981, tetapi kebesarannya masih dikenang hingga saat ini. Berbagai tribute diciptakan untuk mengenangnya diantaranya di Anfield Stadium terdapat Shankly Statue dan Shankly Gates.
http://c2.thejournal.ie/media/2013/08/shankly.jpghttp://justagas.files.wordpress.com/2011/11/shankly-gates-resize.jpgKepemimpinan, sebuah hal layak dapat ditiru dari sosok Bill Shankly. Dalam kepemimpinannya sebuah keputusan yang dibuat oleh shank dapat mengejutkan dan membuat orang lain meragukan keputusan itu. walaupun dengan banyaknya suara-suara tidak setuju, Shanks tanpa ragu-ragu tetap kukuh pada pendiriannya untuk menjalankan keputusan yang dibuatnya. Misalnya saat shanks memutuskan untuk melepas 24 pemain Liverpool FC di awal kedatangannya. Siapa yang dapat menyetujui keputusan seorang manajer baru dalam memecat 24 orang pemain lama di timnya. Seorang pemimpin memang seharusnya tidak boleh ragu dalam mengambil keputusan. Pendapat orang lain dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan, tetapi tidak boleh menggoyahkan pendirian apabila sikap sudah diambil. Karena apa yang menurut orang lain benar, belum tentu benar dari sudut pandang yang berbeda.http://justagas.files.wordpress.com/2011/11/shankly-train.jpg
Dengan sejarah kebesarannya, Shanks tetaplah hanya manusia biasa, keputusan yang diambilnya tidak selalu tepat. Misalnya pada saat memimpin klub Grimsby Town, karena loyalitasnya kepada pemain tua Shanks melupakan pentingnya regenerasi pada tim sepakbola, yang pada akhirnya mengakibatkan klub tersebut terpuruk. Sebagai seorang pemimpin, membuat keputusan yang salah itu wajar. Suatu kegagalan dapat menjadi sebuah pelajaran berharga, agar kegagalan yang sama dan kesalahan-kesalahan lain tidak terjadi. Proses pembelajaran dari kegagalan ini lah yang mulai terlupakan oleh pemimpin-pemimpin kita saat ini, sehingga kasus korupsi seolah-olah menjadi penyakit menahun bangsa ini. Dengan diilhami kegagalannya di Grimbsy Town, Shanks dapat membentuk The Reds menjadi salah satu klub besar dunia.
Seseorang mengenang Shanks bukan karena kisahnya dijelaskan di buku pelajaran sejarah, dedikasi dan kecintaannya kepada kepada The Reds dan sepakbola lah yang mengilhami setiap orang yang mengetahuinya. “Liverpool was made for me and I was made for Liverpool” dan “some people believe football is a matter of life and death, I can assure you it is much, much more important than that” adalah 2 diantara ucapan Shanks yang masih menggema saat ini. Pemimpin akan dapat menjadi lebih bijaksana apabila dia dapat mendedikasikan dirinya dan menumbuhkan kecintaan kepada apa yang dipimpinnya. Hal ini akan menumbuhkan sense of belonging yang membuat setiap keputusan yang diambil adalah kebijakan yang terbaik dan bukan merupakan kepentingan individual saja.http://www.rugusavay.com/wp-content/uploads/2013/09/Bill-Shankly-Quotes-2.jpgApabila setiap orang yang mengetahui kisah Bill Shankly dapat mempelajari apa yang dilakukannya dan menerapkannya pada diri sendiri, dapat dipastikan akan lahir Shanks-Shanks baru yang dapat menjadi sosok pemimpin yang hebat. Dan seandainya pemimpin-pemimpin negara ini seperti sosok Bill Shankly, penyakit-penyakit menahun semacam korupsi akan dapat segera terobati

Sejarah Permusuhan Manchester United vs Liverpool

http://static.goal.com/25200/25245_heroa.jpg
 



  sebelum kita bahas rivalitas MU-Liverpool,kita bahas dulu awal mulanya MU dan Liverpool berdiri,cekidott..
MU dibentuk pada tahun 1878 dengan nama Newton Heath Lancashire and Yorkshire Railway Football Club (Newton Heath LYR F.C.) oleh para pekerja rel kereta api di Newton Heath,tapi berganti nama jadi Manchester United karena beralih kepemilikan,dan mempunyai julukan THE RED DEVIL
Sementara sang rival The Reds ini berdiri pada 15 Maret 1892, didirikan oleh John Houlding. John Holding mendirikan Liverpool F.C. karena berselisih dengan klub sepakbola Everton F.C. yang ketika itu menyewa lapangan Anfield milik John Houlding.Liverpool terkenal dengan slogan nya yaitu You'll never walk alone
Gesekan mulai terjadi saat Manchester yg hanya berjarak 50 km dari kota Liverpool membangun sebuah kanal/terusan Manchester Ship Canal pada tahun 1894 yg membuat kapal-kapal perdagangan dapat potong kompas tanpa melewati kota Liverpool. Hal ini membuat perekonomian kota Liverpool yg terkenal dgn kota pelabuhan perlahan lesu. Sejatinya Manchester adalah kota industri terutama kapas dan tekstil

  Pertemuan kedua kubu biasa disebut "North West Derby". Setiap pertemuan selalu menghadirkan atmosfer yg panas karena hanya kedua klub Inggris inilah yg bersaing ketat dalam koleksi gelar prestisius di tanah Inggris dan Eropa.. Gesekan semakin meluas ke dunia olahraga terutama sepakbola, bukan cuman di dunia sepakbola aja gan di dunia musik juga MU ama Liverpool bersaing, dimana Liverpool memiliki The Beatles, band yng fenomenal yg mampu menempatkan puluhan single di tangga-tangga lagu dunia. Selain The Beatles, Liverpool memiliki band-band top lainnya seperti Gary and The Peacemakers dan Lightning Sheeds. Sedangkan kota Manchester diwakili oleh Stone Roses, New Order, The Smiths, Oasis, dan Simply Red. Namun tidak semua band yg berasal dari Manchester adalah penggemar Manchester United karena pentolan Oasis yaitu Liam dan Noel Gallagher adalah fans Manchester City yg kebenciaannya terhadap Manchester United dituangkan dalam lagu "Who's a Fuck are Man Utd ?" ,dan saat MU dibantai City 6 – 1,Noel nunjukin 6 jarinya ke media,buat nyindir temen – temenya,dan keluarganya, yang sebagian banyak manchunian.
Pertandingan pertama United vs Liverpool di stadion Old Traford pada tanggal 19 februari 1910 berakhir petaka bagi United karna pertandingan itu harus dimenangkan oleh Liverpool dgn skor 4-3. setelah itu United mengalami masa sulit trophy karena harus puasa selama 41 tahun tanpa sebuah trophy pun.
Liverpool mengalami masa kejayaan pada era 70 dan 80 di tangan pelatih legendaris Bill Shankly yg kemudian diteruskan oleh Bob Paisley, Joe Fagan, dan Kenny Dalglish. Torehan 18 gelar Liga Inggris dan 5 gelar Liga Champion Eropa belum mampu dilewati oleh klub manapun di Inggris. Manchester United memulai kejayaan pada era 90 hingga kini di tangan pelatih Sir Alex Ferguson memiliki 18 gelar Liga Inggris dan 3 gelar Liga Champions Eropa. Namun utk gelar FA Cup, Manchester United masih unggul dgn koleksi 11 berbanding 7. Kepindahan Michael Owen ke Manchester United semakin menambah runcing perseteruan.
Tetapi diluar lapangan terjalin hubungan yg baik antara kedua klub. Sir Matt Busby pelatih Manchester United terdahulu adalah mantan pemain Liverpool (1933-1939) dan merupakan sahabat karib Bill Shankly. Saat Gerrard Houllier mengalami serangan jantung di tahun 2001, Sir Alex Ferguson lah pelatih pertama yg menjenguknya di Rumah Sakit.

sejarah singkat club LIVERPOOL FC

sejarah singkat club LIVERPOOL FC


         Liverpool Football Club (dikenal pula sebagai Liverpool atau The Reds) adalah sebuah klub sepak bola peserta Liga Utama Inggris. Liverpool adalah klub tersukses dalam sejarah persepakbolaan Inggris yang bermarkas di kotaLiverpool. Liverpool telah memenangkan 5 trofi Liga Champions (dulu Piala Champions), yang merupakan rekor Inggris.18 gelar Liga Inggris, 7 Piala FA, serta, 7 kali juara Piala Liga. Stadion mereka berada di Anfield, yang terletak sekitar 4,8 km dari pusat kota Liverpool.
Sejarah
Kejayaan Liverpool bersama Bill Shankly dilanjutkan Bob Paisley yang pada saat itu berusia 55 tahun. Dia menjabat sebagai manajer Liverpool FC dari tahun 1974 sampai 1983 dan hanya pada awal tahun Bob Paisley tidak dapat memberikan gelar untuk Liverpool FC. Selama 9 tahun Bob Paisley menjabat sebagai manajer Liverpool FC, beliau memberikan total 21 tropi, termasuk 3 Piala Champion, 1 Piala UEFA, 6 juara Liga Inggris dan 3 Piala Liga secara berturut-turut. Dengan semua gelar itu tidak salah bila Bob Paisley menjadi manajer tersukses yang pernah menangani klub Inggris. Tidak hanya sukses memberikan gelar untuk Liverpool FC, tetapi Bob Paisley juga sukses dalam melakukan regenerasi di tubuh Liverpool FC dengan tampilnya para bintang muda seperti: Graeme Souness, Alan Hansen, Kenny Dalglish dan Ian Rush. Walaupun Bob Paisley akan mewariskan sebuah skuat muda yang sangat hebat dan berbakat, tetapi dengan semua torehan gelar itu akan menjadi sangat berat buat siapapun penerusnya.
Sebagai penerus Bob Paisley yang pensiun di tahun 1983, Joe Fagan yang pada saat itu berusia 62 tahun, berhasil mempersembahkan treble buat Liverpool yaitu juara Liga, juara Piala Liga dan juara Piala Champion. Raihan ini menjadikan Liverpool FC sebagai klub sepakbola Inggris yang berhasil meraih 3 gelar juara sekaligus dalam 1 musim kompetisi. Sayangnya, catatan keemasan itu sedikit ternoda oleh insiden di stadion Heysel. Insiden yang terjadi sebelum pertandingan final Piala Champion antara Liverpool FC dan Juventus ini menewaskan 39 orang, sebagian besar adalah pendukung Juventus. Insiden ini mengakibatkan pelarangan bagi semua klub sepakbola Inggris untuk berkompetisi di Eropa selama 5 tahun. Dan Liverpool FC dilarang mengikuti semua kompetisi Eropa selama 10 tahun yang akhirnya dikurangi menjadi 6 tahun.
Pada masa kepemimpinan Kenny Dalglish, Liverpool FC dibawa menjadi juara Liga Inggris sebanyak 3 kali dan juara Piala FA sebanyak 2 kali, termasuk gelar ganda juara Liga Inggris dan juara Piala FA pada musim kompetisi 1985/86. Bila tidak terkena sangsi dari UEFA, bisa dipastikan Liverpool FC menjadi penantang serius untuk merebut Piala Champion pada saat itu. Kesuksesan Liverpool FC di masa kepemimpinan Kenny Dalglish kembali dibayangi kejadian mengerikan lainnya yaitu Tragedi Hillsborough. Pada pertandingan semi-final Piala FA melawan Nottingham Forrest tanggal 15 April 1989, ratusan penonton dari luar stadion memaksa masuk ke dalam stadion yang mengakibatkan Liverpudlian yang berada di tribun terjepit pagar pembatas stadion. Hal ini mengakibatkan 94 Liverpudlian meninggal di tempat kejadian, 1 Liverpudlian meninggal 4 hari kemudian di rumah sakit dan 1 Liverpudlian lainnya meninggal dunia setelah koma selama 4 tahun. Akibat Tragedi Hillsborough ini pemerintah Inggris melakukan penelitian kembali mengenai faktor keamanan stadion sepakbola di negaranya. Dikenal dengan sebutan Taylor Report, menyebutkan bahwa penyebab dari Tragedi Hillsborough ini adalah faktor penonton yang melebihi kapasitas stadion karena kurangnya antisipasi dari pihak keamanan. Akhirnya pemerintah Inggris mengeluarkan undang-undang yang mewajibkan setiap klub divisi I Inggris untuk meniadakan tribun berdiri. Setelah menjadi saksi hidup dari tragedi mengerikan Heysel dan Hillsborough, 'King' Kenny Dalglish tidak pernah bisa lepas dari trauma yang menghinggapi dirinya. Akhirnya pada tanggal 22 Februari 1990 beliau mengumumkan pengunduran dirinya sebagai manajer Liverpool FC. Pengumuman yang sangat mengejutkan dunia sepakbola pada saat itu, karena Liverpool FC sedang bersaing ketat dengan Arsenal dalam perebutan gelar Liga Inggris. Alasan yang disebutkan oleh Kenny Dalglish pada saat itu adalah tidak bisa lagi menghadapi tekanan dalam menahkodai Liverpool FC. Selama beberapa minggu Liverpool FC ditangani oleh pelatih tim utama Ronnie Moran sebelum akhirnya Liverpool FC menunjuk Graeme Souness sebagai manajer berikutnya. 'King' Kenny Dalglish kemudian dikenang sebagai legenda terhebat Liverpool FC karena sangat sukses baik sebagai pemain maupun manajer.
Perginya 'King' Kenny Dalglish dan 2 tragedi yang mengerikan ( Heysel dan Hillsborough ) sepertinya memberikan trauma, hukuman atau kutukan yang mendalam bagi Liverpool Football Club. Kedatangan Graeme Souness pun tidak mengubah peruntungan Liverpool FC. Walaupun Souness bisa memberikan gelar Piala FA pada tahun 1992, tetapi dengan kebijakan transfer pemain yang kurang baik dan penerapan strategi yang sedikit membingungkan menjadikan Liverpool tampil tidak konsisten pada musim itu. Hal lain yang memperburuk hubungan Souness dan Liverpudlian adalah ketika Souness menceritakan proses pemulihan kesehatannya pasca operasi jantung kepada koran The Sun. Seperti diketahui bahwa masyarakat di Merseyside memboikot koran The Sun yang sering memojokkan Liverpudlian mengenai tragedi Hillsborough. Pada 28 Januari 1994 Graeme Souness akhirnya mengundurkan diri sebagai manajer Liverpool FC setelah tersingkir dari Piala Liga dan Piala FA. Pelatih Roy Evans ditunjuk sebagai manajer Liverpool FC selanjutnya. Liverpool FC berada di urutan ke 8 klasemen hasil terburuk selama 29 tahun terakhir. Walaupun secara raihan gelar juara Graeme Souness tidak sukses, tetapi pada masa kepemimpinannya banyak lahir talenta muda diantaranya : Robbie Fowler, Steve McManaman, Jamie Redknapp, Rob Jones dan David James.
Manajer Liverpool selanjutnya adalah pelatih senior Roy Evans yang sudah bersama Liverpool FC selama lebih dari 30 tahun. Pada musim 1994/95 Liverpool menduduki peringkat 5 Liga Primer Inggris dan berhasil menjuarai Piala Liga dengan mengalahkan Bolton Wanderers dengan skor 2-1. Roy Evans berhasil mengembalikan ciri khas permainan Liverpool yaitu 'pass and move'. Tetapi permainan apik dan indah Liverpool FC pada masa ini tidak diimbangi determinasi dan agresifitas yang memadai dari para pemainnya, sehingga Liverpool pada masa Roy Evans sering disebut 'Spice Boys'. Selain semakin matangnya pemain seperti : Robbie Fowler, Steve McManaman dan Jamie Redknapp, pada masa kepelatihan Roy Evans muncul bakat muda bernama Michael Owen yang berhasil mencetak 18 gol dan menjadi PFA Young Player of the Year Award pada tahun 1998.
Pada musim kompetisi 1998/99 Liverpool FC menarik pelatih asal Prancis Gerard Houllier untuk berpartner dengan Roy Evans sebagai 'joint manager'.  Pada tahun ini Liverpool FC berhasil meraih Piala Liga, Piala FA, Piala UEFA, Piala Charity Shield dan Piala Super UEFA. Keberhasilan ini memunculkan secercah harapan bagi Liverpool untuk dapat meraih gelar juara Liga Inggris yang terakhir diraih pada tahun 1990. Pada tahun 2003 Liverpool FC berhasil meraih Piala Liga dan menduduki peringkat ke 4 pada musim 1993/94 sehingga berhak mengikuti kualifikasi Liga Champions. Walaupun berhasil memberikan sejumlah gelar buat Liverpool FC, tetapi taktik bertahan yang diterapkan Gerard Houllier dianggap tidak bisa bersaing untuk meraih gelar Liga Inggris. Taktik bertahan dan mengandalkan serangan balik sangat mudah diantisipasi oleh lawan, sehingga pada 24 Mei 2004 Gerard Houllier digantikan oleh Rafael Benitez.
Rafael Benitez datang ke Liverpool FC setelah berhasil membawa Valencia menjadi juara Liga Spanyol 2 kali dan juara Piala UEFA. Harapan Liverpudlian untuk menjadi juara Liga Inggris kembali membumbung tinggi setelah Benitez berhasil membawa Liverpool FC menjuarai Liga Champions untuk yang ke 5 kalinya. Pada final yang dikenang sebagai partai terhebat sepanjang masa, Liverpool FC berhasil mengalahkan AC Milan setelah tertinggal 0-3 di babak pertama. Tetapi gol dari kapten Steven Gerrard, Vladimir Smicer dan penalti Xabi Alonso berhasil membawa Liverpool FC ke babak perpanjangan waktu dan adu penalti. Kiper Liverpool FC Jerzy Dudek menjadi pahlawan setelah berhasil menahan tendangan penalti Shevchenko. Kemenangan pada partai final Liga Champions inilah yang menjadi alasan kapten dan legenda hidup Liverpool FC Steven Gerrard untuk tidak pindah ke klub lain. Keputusan yang disambut gembira oleh para Liverpudlian. Liverpool FC kemudian dibawa Rafael Benitez untuk menjadi juara Piala Super Eropa dengan mengalahkan juara Piala UEFA CSKA Moskow dengan skor 3-1. Piala FA tahun 2006 menjadi piala terakhir yang dipersembahkan oleh Rafael Benitez untuk Liverpool FC. Dalam perjalanan menuju final piala FA, Liverpool FC mengalahkan Luton Town dengan skor 5-3, MU 1-0, Birmingham City 7-0 dan mengalahkan Chelsea 2-1 di semi-final. Di partai final Liverpool FC berhasil mengalahkan West Ham United dengan Steven Gerrard sebagai Man Of The Match. Steven Gerrard memberi umpan untuk gol pertama, melakukan tendangan voli untuk gol ke 2 dan melakukan tendangan jarak jauh yang fenomenal pada menit ke 91. Dengan skor 3-3 akhirnya pertandingan dilanjutkan dengan babak perpanjangan waktu dan adu penalti. Walaupun selama pertandingan kiper Pepe Reina beberapa kali melakukan kesalahan fatal, tetapi pada saat adu penalti berhasil menahan 3 dari 4 tendangan pemain West Ham United. Final Piala FA ini disebut sebagai 'Final-nya Gerrard' dan dicatat sebagai partai final terbaik di era modern Piala FA. Setelah memenangi Piala Community Shield tahun 2006 dan berhasil mencapai final Liga Champions 2007, musim-musim berikutnya menjadi musim tanpa gelar bagi Rafael Benitez dan Liverpool FC. Satu-satunya kabar yang menggembirakan bagi Liverpudlian adalah kembalinya 'King' Kenny Dalglish untuk membidani Liverpool FC Youth Academy pada tahun 2009. Akhirnya Rafael Benitez berhaenti pada tanggal 3 Juni 2010 dan digantikan oleh Roy Hodgson. Pada masa kepemimpinan Rafael Benitez, Liverpool FC mengalami 2 kali peralihan kepemilikan klub. Yang pertama pada tahun 2007 ketika dibeli oleh George Gillett and Tom Hicks dan pada tahun 2010 ketika Liverpool FC di ambil alih New England Sports Ventures milik John W. Henry.
1 Juli 2010 Roy Hodgson resmi menangani Liverpool FC selama tiga tahun. Pada keterangan pers Roy Hodgson mengatakan sangat bangga bisa menangani klub sebesar Liverpool FC dan tidak sabar untuk bertemu dengan para pemain, Liverpudlian dan ingin segera bekerja di Melwood. Tetapi situasi di Liverpool FC pada saat itu masih sangat tidak menentu karena sedang dalam masa peralihan kepemilikan. Hiruk pikuk berita tentang kebangkrutan klub dan proses peralihan yang berkepanjangan sangat memengaruhi suasana di Liverpool FC pada saat itu. Liverpool FC pun akhirnya mengawali musim 2010/11 dengan sangat buruk. Sampai pertengahan bulan Oktober Liverpool FC berada di zona degradasi dan kalah dari klub divisi II Northampton Town.
Tepatnya 8 Januari 2011 'King' Kenny Dalglish resmi menjabat sebagai manajer Liverpool FC untuk yang ke 2 kalinya.



Lambang
Lambang 'Liver Bird' pertama kali muncul di seragam Liverpool FC pada partai final Piala FA tahun 1950. Lambang yang secara signifikan telah menjadi bagian dari perjalanan panjang Liverpool FC. Lambang Liverpool ini mengalami perubahan pertama pada musim kompetisi 1955/56 dimana gambar 'Liver Bird' berada di dalam lingkaran ouval dan tulisan L.F.C berada di bawah 'Liver Bird'. Lambang versi ini bertahan sampai tahun 1968.
Pada tahun 1968 diambil keputusan untuk memperkenalkan lambang klub yang lebih modern. Lambang 'Liver Bird' langsung disulam ke seragam pemain dengan menyingkirkan garis pijakan pada kaki 'Liver Bird' dan menghilangkan lingkaran ouval. Lambang ini bertahan sampai tahun 1987, dimana pada tahun 1985 sponsor seragam berubah dari UMBRO kepada ADIDAS.
Seiring dengan perubahan sponsor seragam, maka lambang Liverpool pada tahun 1987 mengalami perubahan yang ke 3. Lambang 'Liver Bird' kembali berada di dalam tameng seperti lambang Liverpool FC yang pertama, tetapi kali ini penulisan Liverpool Football Club di bawah 'Liver Bird' tidak di singkat. Lambang ini bertahan sampai tahun 1992, dimana Liverpool FC akan mengadakan perayaan hari jadi yang ke 100 tahun.
Untuk merayakan 100 tahun Liverpool FC, lambang klub mengalami perubahan yang cukup signifikan. Penambahan ornamen 'Shankly Gates' dengan tulisan 'You'll Never Walk Alone' di atas tameng 'Liver Bird' dimaksudkan untuk mengingatkan jasa manajer Bill Shankly yang telah menjadi pondasi kokoh bagi Liverpool FC. Di dalam tameng terdapat tulisan Liverpool Football Club 100 tahun dan lambang 'Liver Bird'. Kemudian di bawah tameng ada tulisan angka 1892-1992.
Tahun 1993 lambang klub kembali berubah dengan penambahan kobaran api kembar di kedua sisi tameng 'Liver Bird'. Kobaran api kembar ini untuk mengenang para Liverpudlian yang menjadi korban pada tragedi Hillsborough. Lambang Liverpool terakhir ini tidak banyak mengalami perubahan sampai dengan tahun 1999. Lambang Liverpool FC yang sekarang ini dibuat pada tahun 1999 hanya dengan komposisi 2 warna. Tetapi sejak tahun 2002, lambang Liverpool FC dibuat dengan 'full colour' seperti sekarang ini.